STRATEGI OPTIMALISASI PARIWISATA DI WILAYAH BIRU-BIRU

Penulis

  • Dwita Sarinoviani Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan
  • Ahmad Albar Tanjung Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan
  • Ahmad Albar Tanjung Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan

Kata Kunci:

Strategi, Optimalisasi, Pariwisata, Aksesibilitas, Analytical Network Process, Strategy, Optimization, Tourism, Accessibility

Abstrak

Wilayah Biru-Biru merupakan destinasi pariwisata yang kaya akan potensi alam dan budaya. Namun, tingkat kunjungan wisatawan ke wilayah ini belum mencapai potensi maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji strategi dalam mengoptimalisasikan peningkatan bidang pariwisata. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Analytical Network Process (ANP). Data berupa data primer melalui pengisian kuesioner dan wawancara langsung kepada 5 orang ahli yang terdiri dari pengelola tempat wisata dua orang, pengunjung dua orang, dan satu orang pemerintah desa sari laba jahe. Penelitian ini di tempat wisata pemandian alam sibiru-biru dan air terjun betala di desa Sari Laba Jahe Kecamatan biru-biru Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan urutan prioritas strategi pengoptimalisasian pariwisata di wilayah Biru-Biru yaitu, prioritas pertama adalah alternatif strategi membangun komitmen bersama pengelola dengan pemerintah dengan koefisien sebesar 0.34605, prioritas kedua adalah memperbaiki infrastruktur jalan dan jaringan dengan koefisien 0.20624, prioritas ketiga adalah peningkatan aminitas pariwisata dengan koefisien 0.20572, prioritas keempat adalah peningkatan ansilari dengan koefisien 0.13852, dan terakhir prioritas kelima adalah memaksimalkan penggunaan digital marketing dengan koefisien 0.10347.

The Biru-Biru region is a tourism destination that is rich in natural and cultural potential. However, the level of tourist visits to this region has not yet reached its maximum potential. The aim of this research is to examine strategies for optimizing improvements in the tourism sector. This research uses quantitative methods with the Analytical Network Process (ANP) approach. The data is in the form of primary data through filling out questionnaires and direct interviews with 5 experts consisting of two tourist attraction managers, two visitors, and one person from the Sari Laba Ginger village government. This research was conducted at the Sibiru-biru natural bathing tourist attraction and the Betala waterfall in Sari Laba Jahe village, Biru-biru sub-district, Deli Serdang Regency. The results of the research show the priority order of tourism optimization strategies in the Biru-Biru region, namely, the first priority is an alternative strategy to build joint commitment between managers and the government with a coefficient of 0.34605, the second priority is improving road infrastructure and networks with a coefficient of 0.20624, the third priority is increasing tourism affinity with coefficient 0.20572, the fourth priority is increasing ancillaries with a coefficient of 0.13852, and finally the fifth priority is maximizing the use of digital marketing with a coefficient of 0.10347.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-20