STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN: ANALISIS PERBANDINGAN INDONESIA DAN JERMAN DALAM PRAKTIK AKUNTANSI
Kata Kunci:
Praktik akuntansi, Indonesia, Jerman, HGB, IFRS, SAKAbstrak
Praktik akuntansi di Indonesia dan Jerman memiliki perbedaan signifikan yang mencerminkan perbedaan budaya, hukum, dan sejarah ekonomi kedua negara. Studi ini bertujuan untuk membandingkan aspek-aspek utama dari praktik akuntansi di Indonesia dan Jerman, termasuk standar pelaporan, pengukuran, dan pengungkapan laporan keuangan. Di Indonesia, praktik akuntansi didasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yang mengadopsi banyak prinsip dari IFRS dengan penyesuaian untuk kondisi lokal. Sementara itu, Jerman mengikuti HGB (Handelsgesetzbuch) sebagai kerangka utama akuntansi, meskipun perusahaan besar juga diizinkan menggunakan IFRS untuk laporan keuangan mereka sejak tahun 2005.
Accounting practices in Indonesia and Germany have significant differences that reflect to the cultural, legal, and economic historical differences between the two countries. This study aims to compare the key aspects of accounting practices in Indonesia and Germany, including reporting standards, measurement, and financial statement disclosure. In Indonesia, accounting practices are based on the Financial Accounting Standards (SAK) prepared by the Indonesian Institute of Accountants (IAI), which adopts many principles from IFRS with adjustments for local conditions. Meanwhile, Germany follows the HGB (Handelsgesetzbuch) as the main accounting framework, although large companies have also been allowed to use IFRS for their financial statements since 2005.