PELUANG PENGEMBANGAN DAN HAMBATAN IMPLEMENTASI PENGELOLAAN ASET PROPERTI OLEH BUMD
Studi Kasus PT Jatim Grha Utama Sebagai Bumd Provinsi Jawa Timur
Kata Kunci:
Aset, Properti, Tantangan, Peluang, BUMDAbstrak
PT Jatim Grha Utama (JGU) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Timur memiliki peran strategis dalam pengelolaan aset properti untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam praktiknya, JGU menghadapi berbagai tantangan, baik internal maupun eksternal, yang dapat memengaruhi kinerja pengelolaan aset. Tantangan internal meliputi keterbatasan sumber daya manusia dan kondisi finansial yang belum memadai, sementara tantangan eksternal terkait dengan legalitas aset, perubahan regulasi, serta penolakan masyarakat terhadap beberapa proyek pengembangan aset. Di sisi lain, JGU juga memiliki peluang besar untuk mengoptimalkan asetnya, seperti melalui pemanfaatan teknologi Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA) dan pengembangan kerja sama dengan mitra strategis. Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, JGU menerapkan sejumlah strategi, termasuk settlement assets dengan mitra kerja, evaluasi kinerja aset secara berkala, serta pengalihan model pendapatan dari penjualan aset ke recurring income melalui penyewaan aset. Optimalisasi pengelolaan aset yang dilakukan JGU tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi dan profitabilitas perusahaan, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan. Dengan memaksimalkan peluang yang ada dan menerapkan tata kelola yang baik, JGU diharapkan mampu menjadi penggerak utama dalam pengembangan properti di Jawa Timur dan memperkuat daya saing di sektor properti.
PT Jatim Grha Utama (JGU) as a Regional-Owned Enterprise (BUMD) of East Java Province has a strategic role in managing property assets to support regional economic growth and increase Regional Original Revenue (PAD). In practice, JGU faces various challenges, both internal and external, which can affect asset management performance. Internal challenges include limited human resources and inadequate financial conditions, while external challenges are related to asset legality, changes in regulations, and community rejection of some asset development projects. On the other hand, JGU also has great opportunities to optimize its assets, such as through the use of Asset Management Information System (SIMA) technology and the development of cooperation with strategic partners. To overcome these challenges, JGU implemented a number of strategies, including settlement of assets with partners, periodic evaluation of asset performance, and shifting the revenue model from asset sales to recurring income through asset leasing. JGU’s optimization of asset management can not only improve the company’s efficiency and profitability, but also contribute to sustainable regional economic development. By maximizing existing opportunities and implementing good governance, JGU is expected to become a key driver in property development in East Java and strengthen competitiveness in the property sector.