STRATEGI KEWIRAUSAHAAN PEREMPUAN MUSLIM DALAM MENJAGA NILAI SYAR’I DI TENGAH DINAMIKA INDUSTRI FASHION: ENTREPRENEURSHIP RUMAH JAHIT AKHWAT
Kata Kunci:
Rumah Jahit Akhwat, Fashion Syar’i, Kewirausahaan Muslimah, Branding Islami, Bisnis Berbasis NilaiAbstrak
Rumah Jahit Akhwat (RJA) Makassar merupakan salah satu entitas usaha yang dikelola oleh perempuan Muslimah dengan komitmen kuat terhadap prinsip syariah dalam industri fashion. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi kewirausahaan yang diterapkan oleh RJA dalam menjaga nilai-nilai syar’i di tengah persaingan industri mode yang kompetitif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, serta studi pustaka yang mendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RJA tidak hanya memproduksi pakaian sesuai prinsip syariah seperti menutup aurat, tidak transparan, dan longgar tetapi juga menerapkan strategi pemasaran etis, manajemen bisnis bebas riba, serta branding Islami yang konsisten. RJA juga mengembangkan komunitas loyal pelanggan melalui jaringan reseller berbasis dakwah digital. Integrasi antara nilai spiritual dan strategi bisnis modern yang diterapkan oleh RJA menjadi model kewirausahaan Muslimah yang adaptif, visioner, dan berbasis nilai. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kapasitas digital, perluasan komunitas syar’i, serta dukungan kebijakan ekonomi syariah untuk mendukung keberlanjutan bisnis fashion Muslimah di Indonesia.
Rumah Jahit Akhwat (RJA) Makassar is a female-led fashion business that upholds strong adherence to Islamic principles within the competitive fashion industry. This study aims to analyze the entrepreneurial strategies applied by RJA in maintaining syar’i (sharia-compliant) values while navigating market dynamics. Using a descriptive qualitative approach, data were collected through observation, interviews, and relevant literature review. The findings reveal that RJA not only produces garments that comply with Islamic dress codes—such as being loose-fitting, opaque, and modest. But also implements ethical marketing practices, interest-free business management, and consistent Islamic branding. Furthermore, RJA fosters a loyal customer base by building a reseller network centered around digital da’wah (Islamic outreach). The integration of spiritual values and modern business strategies positions RJA as a model of adaptive and value-driven Muslimah entrepreneurship. This study recommends strengthening digital capacity, expanding community-based networks, and encouraging supportive Islamic economic policies to ensure the sustainability of modest fashion enterprises in Indonesia.