PENTINGNYA RANTAI PASOK YANG LEBIH AGILE DI ERA KETIDAKPASTIAN GLOBAL

Penulis

  • Laksita Hanindya Zahra Universitas Logistik dan Bisnis Internasional
  • Nurul Aini Salsabila Universitas Logistik dan Bisnis Internasional
  • Zarch Ibrahim Balapradhana Cakrawangsa Universitas Logistik dan Bisnis Internasional
  • Nailah Khoirunnisa Universitas Logistik dan Bisnis Internasional
  • Aisyah Aulia Azizah Universitas Logistik dan Bisnis Internasional

Kata Kunci:

Rantai Pasok Agile, Ketidakpastian Global, Transformasi Digital, Ketahanan Rantai Pasok, Fleksibilitas Operasional, Kepemimpinan Adaptif, Integrasi Teknologi (IoT, AI, Big Data), Kolaborasi Pemangku Kepentingan, Daya Saing Bisnis, Kesenjangan Keterampilan SDM

Abstrak

Di era globalisasi yang ditandai dengan gejolak pasar, gangguan digital, dan pandemi seperti COVID- 19, rantai pasok yang Agile sangat penting untuk mempertahankan operasional bisnis. Meskipun konsep Agility menekankan fleksibilitas operasional, integrasi digital, dan adaptabilitas, implementasinya masih menghadapi tantangan seperti resistensi infrastruktur dan kesenjangan. Tujuan artikel ini adalah menganalisis strategi pengembangan rantai pasok yang Agile dalam konteks globalisasi, dengan penekanan pada teknologi digital, kepemimpinan, dan kolaborasi lintas sektor. Studi ini menggunakan Systematic Literature Review (SLR) untuk menganalisis sepuluh artikel yang diterbitkan antara tahun 2020–2025. Semua ini menunjukkan bahwa metodologi Agile memerlukan integrasi teknologi (IoT, AI, Big Data) untuk meningkatkan visibilitas dan pengambilan keputusan real-time, kepemimpinan Agile yang mendorong inovasi dan adaptasi, kolaborasi antar anggota tim, serta fleksibilitas operasional. Namun, kesenjangan utama ditemukan pada kemampuan SDM dan risiko keamanan digital. Dibahas bahwa manufaktur Agile dan digitalisasi tidak hanya meningkatkan responsivitas terhadap kebutuhan pelanggan tetapi juga memiliki dampak positif pada kinerja organisasi dan strategi holistik. Selain itu, UMKM dapat menggunakan metodologi Agile untuk bertahan selama keadaan darurat. Simulasi penelitian menunjukkan bahwa pengembangan rantai pasok Agile memerlukan kolaborasi antara teknologi, kepemimpinan visioner, dan transformasi organisasi. Pelatihan SDM, mitigasi risiko digital, dan kerja tim dianjurkan untuk membangun bisnis yang sukses di masa depan.

In an era of globalisation marked by market volatility, digital disruption, and pandemics such as COVID-19, Agile supply chains are essential for maintaining business operations. Although the concept of Agility emphasises operational flexibility, digital integration, and adaptability, its implementation still faces challenges such as infrastructure resistance and gaps. The purpose of this article is to analyse Agile supply chain development strategies in the context of globalisation, with an emphasis on digital technology, leadership, and cross-sector collaboration. This study uses a Systematic Literature Review (SLR) to analyse ten articles published between 2020 and 2025. All of this indicates that Agile methodologies require the integration of technology (IoT, AI, Big Data) to enhance visibility and real- time decision-making, Agile leadership that drives innovation and adaptation, collaboration among team members, and operational flexibility. However, the main gaps were found in human resource capabilities and digital security risks. It was discussed that Agile manufacturing and digitalisation not only enhance responsiveness to customer needs but also have a positive impact on organisational performance and holistic strategies. Additionally, SMEs can use Agile methodologies to survive during emergencies. Research simulations indicate that developing an Agile supply chain requires collaboration between technology, visionary leadership, and organisational transformation. Human resource training, digital risk mitigation, and teamwork are recommended to build a successful business for the future.

Unduhan

Diterbitkan

2025-11-30