KONSEP AKUNTANSI SYARIAH “DUI MENDRE” PADA TRADISI ADAT SUKU BUGIS BONE

(Studi Pada Masyarakat Desa Tunreng Tellue Kecematan Sibulue)

Penulis

  • Sose Adi Institut Agama Islam Negeri Bone

Kata Kunci:

Dui Menre, Tradisi Adat Suku Bugis Bone, Keadilan, Tanggung Jawab, Transparansi, Bebas Riba

Abstrak

Skripsi ini membahas tentang Konsep Akuntansi Syariah “Dui Mendre” Pada Tradisi Adat Suku Bugis Bone (Studi Pada Masyarakat Desa Tunreng Tellue Kecematan Sibulue). Dengan membahas dua sub masalah yaitu : a) Bagaimana Konsep Akuntansi Syariah Dalam Tradisi “Dui Menre” di kalangan Masyarakat pada Desa Tunreng Tellue, Kecematan Sibulue,Kabupaten Bone, b) Bagaimana praktik Akuntansi Syariah Dalam Tradisi “Dui Menre”pada Masyarakat Bugis Desa Tunreng Tellue, Kecematan Sibulue, Kabupaten Bone. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan format deskriptif kualitatif. Sumber data dari penelitian ini adalah “Dui Mendre” Pada Tradisi Adat Suku Bugis Bone. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah obserfasi, wawancara, serta literature-literatur dan refrensi yang berkaitan. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan penelitian teologi normatif/pembelajaran agama. Penelitian terhadap tradisi Dui menre pada masyarakat Bugis Bone di Desa Tunreng Tellue menunjukkan bahwa nilai-nilai utama akuntansi syariah seperti keadilan, tanggung jawab, transparansi, bebas riba, dan keseimbangan telah diterapkan secara nyata dalam praktik adat tersebut. melalui musyawarah terbuka, pencatatan yang transparan, dan pengelolaan dana yang adil, tetapi juga mencerminkan sistem keuangan syariah yang etis dan bertanggung jawab. Tradisi Dui Menre mencerminkan nilai budaya dan sosial suku Bugis Bone.menjadi simbol harga diri perempuan.konsep ini sejalan dengan prinsip akuntansi syariah seperti keadilan dan amanah.Dui menre juga mempererat hubungan keluarga melalui musyawarah dan kesepakatan

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30