ANALISIS E-READINESS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PENERAPAN SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK DI KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR

Abstrak

Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak elemen-elemen dalam model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) terhadap kesiapan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mengimplementasikan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Implementasi SPBE merupakan bagian penting dari transformasi digital pemerintahan yang bertujuan meningkatkan efektivitas dan kualitas layanan publik. Namun, keberhasilan implementasi sangat bergantung pada kesiapan sumber daya manusia, khususnya ASN yang harus beradaptasi dengan perubahan teknologi dan pola kerja digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model UTAUT yang telah dimodifikasi. Variabel yang diteliti meliputi Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions, Behavioral Intention, dan Readiness SPBE. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling Partial Least Square (SEM-PLS) untuk menguji hubungan kausal antar variabel dan menguji hipotesis penelitian. Responden penelitian terdiri dari 91 ASN di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan karakteristik demografis yang beragam, mayoritas memiliki masa kerja 0-5 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model memiliki kemampuan prediktif yang baik dengan nilai R-square 0.679 untuk Behavioral Intention dan 0.855 untuk Readiness SPBE. Dari pengujian hipotesis langsung, ditemukan bahwa Performance Expectancy memiliki pengaruh signifikan terhadap Behavioral Intention (β = 0.420, p = 0.000), sedangkan Effort Expectancy (β = 0.194, p = 0.138), Social Influence (β = 0.260, p = 0.071), dan Facilitating Conditions (β = 0.046, p = 0.529) tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Behavioral Intention terbukti berpengaruh sangat kuat terhadap Readiness SPBE (β = 0.925, p = 0.000). Pengujian mediasi menunjukkan bahwa hanya Performance Expectancy yang memiliki pengaruh tidak langsung yang signifikan terhadap Readiness SPBE melalui Behavioral Intention (β = 0.388, p = 0.001). Temuan ini mengindikasikan bahwa harapan terhadap peningkatan kinerja merupakan faktor dominan yang mendorong niat ASN untuk mengadopsi SPBE, sementara persepsi kemudahan penggunaan, pengaruh sosial, dan kondisi pendukung belum menjadi faktor yang mempengaruhi secara signifikan. Niat perilaku terbukti menjadi prediktor utama kesiapan ASN dalam mengimplementasikan SPBE. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dalam pengembangan model UTAUT untuk konteks adopsi teknologi di sektor publik, khususnya di daerah dengan karakteristik geografis dan kelembagaan yang unik seperti Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

This study aims to analyze the impact of elements in the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) model on the readiness of Civil Service Apparatus (ASN) to implement the Electronic-Based Government System (SPBE) in Tanimbar Islands Regency. SPBE implementation is a crucial component of government digital transformation aimed at improving the effectiveness and quality of public services. However, successful implementation heavily depends on human resource readiness, particularly ASN who must adapt to technological changes and digital work patterns. This research employs a quantitative approach using a modified UTAUT model. The variables studied include Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions, Behavioral Intention, and SPBE Readiness. Data were analyzed using Structural Equation Modeling Partial Least Square (SEM-PLS) to examine causal relationships between variables and test research hypotheses. The research respondents consisted of 91 ASN in Tanimbar Islands Regency with diverse demographic characteristics, with the majority having 0-5 years of work experience. The results demonstrate that the model has good predictive capability with R-square values of 0.679 for Behavioral Intention and 0.855 for SPBE Readiness. Direct hypothesis testing revealed that Performance Expectancy has a significant effect on Behavioral Intention (β = 0.420, p = 0.000), while Effort Expectancy (β = 0.194, p = 0.138), Social Influence (β = 0.260, p = 0.071), and Facilitating Conditions (β = 0.046, p = 0.529) do not show significant effects. Behavioral Intention proves to have a very strong influence on SPBE Readiness (β = 0.925, p = 0.000). Mediation testing shows that only Performance Expectancy has a significant indirect effect on SPBE Readiness through Behavioral Intention (β = 0.388, p = 0.001). These findings indicate that performance improvement expectations are the dominant factor driving ASN intention to adopt SPBE, while perceived ease of use, social influence, and facilitating conditions have not yet become significantly influential factors. Behavioral intention proves to be the main predictor of ASN readiness in implementing SPBE. This research contributes theoretically to the development of the UTAUT model for technology adoption contexts in the public sector, particularly in regions with unique geographical and institutional characteristics such as Tanimbar Islands Regency.