Menjelajahi Konsep Pembangunan Ekonomi dalam Perkembangan Kontemporer: Millenium Development Goals
Kata Kunci:
MDGs, tata-kelola global, kemiskinan, kosmopolitanisme, normaAbstrak
Sering disebut sebagai tolak ukur utama untuk menentukan kemajuan mana dalam upaya pembangunan global, Tujuan Pembangunan Milenium. Pada saat yang sama, sasaran akan tercapai pada tahun 2015, atau akan tercapai pada tahun yang sama. Makalah ini dibangun berdasarkan diskusi yang telah mulai membahas metode-pendekatan potensial, tujuan, dan indikator sasaran untuk membantu menginformasikan proses pengembangan Millennium Development Goals. Artikel ini menguraikan bidang-bidang tujuan potensial berdasarkan Deklarasi Milenium awal, kerangka waktu untuk setiap Millenium Development Goals, dan upaya untuk menghitung beberapa target yang masuk akal terkait desain. Kemiskinan telah lama menjadi subjek diskusi internasional. Paradigma neoliberal menekankan penyesuaian struktural sebagai solusi. Namun, metode ini gagal mengatasi kemiskinan global karena kesalahan dalam menganggap kemiskinan sebagai masalah. Oleh karena itu, Millennium Development Goals (MDGs) muncul sebagai revolusi gagasan sekaligus revolusi tata kelola kemiskinan di seluruh dunia. Pandangan kosmopolitanisme digunakan dalam analisis Millennium Development Goals (MDGs). Dalam tulisan ini, kemiskinan dipandang tidak lagi sebagai masalah nasional, tetapi sebagai masalah global, di mana setiap negara, baik kaya maupun miskin, bertanggung jawab untuk memerangi kemiskinan di seluruh dunia. Semangat kosmopolitan ditunjukkan oleh solidaritas nasional. MDGs menunjukkan sikap altruistik negara. Proses ini sangat penting untuk memahami bahwa kemiskinan adalah masalah yang harus ditangani oleh semua negara.