MUSIK TONGTONG SEBAGAI PEMBERDAYAAN EKONOMI DAN IDENTITAS LOKAL MASYARAKAT DESA BANBAN KEC. PAKONG
Kata Kunci:
Musik tongtong, identitas, MaduraAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang transformasi fungsi musik tongtong dalam upaya pemberdayaan ekonomi dan legitimasi cara legitimasi musik tongtong sebagai identitas lokal dan masyarakat Kabupaten pamekasan, Madura. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan metode studi pustaka dan menggunakan teknik dokumen. Penelusuran dokumen sebagian besar terdapat pada festival music tongtong tahun 2010-2019. Adapun hasil penelitian menemukan bahwa fungsi musik tongtong telah mengalami perubahan yakni dari sekedar media hiburan rakyat menjadi media pemberdaya ekonomi masyarakat lokal, salah satunya diwujudkan dengan adanya Festival Musik Tongtong setiap tahunnya.Sedangkan legitimasi musik tongtong sebagai identitas asli masyarakat Madura didapatkan melalui kolektivitas sosial dalam konsep permainan musik tongtong yang dipaparkan oleh Busyro Karim selaku Bupati Kabupaten pamekasanMadura, dan dukungan dari TNI-Polri, dinas terkait setempat dan masyarakat lokal.
This research aims to find out about the transformation of the function of tongtong music in efforts to empower the economy and legitimize the way tongtong music is used as a local identity and community in Pamekasan Regency, Madura. This type of research is qualitative with a library study method and uses document techniques. Most of the document searches were on the 2010-2019 tongtong music festival. The results of the research found that the function of tongtong music has undergone changes, namely from being just a medium for people's entertainment to a medium for economic empowerment of local communities, one of which is realized by the annual Tongtong Music Festival. Meanwhile, the legitimacy of tongtong music as the original identity of the Madurese community is obtained through social collectivity in the concept the tongtong music game presented by Busyro Karim as Regent of Pamekasan Madura Regency, and support from the TNI-Polri, local related agencies and the local community.