STUDI SYSTEMATIK RIVIEW : BAGAIMANA PRODUKTIVITAS KARYAWAN DENGAN PRESENTEEISM?
Kata Kunci:
Presenteeism, Produktivitas, Faktor Risiko, Biaya Kesehatan, Kesehatan MentalAbstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyajikan tinjauan sistematis terhadap factor risiko presenteeism, pengaruh presenteeism terhadap produktivitas dan biaya akibat penurunan produktivitas. Metode yang digunakan adalah sistematik review. Artikel yang terkait Pencarian literatur dilakukan melalui database Scopus pada hari Minggu 28 April 2024. Query pencarian awal dengan keyword Query “Presenteeis and Productivity” menghasilkan 23 artikel. Pada akhirnya diambil 8 artikel yang sesuai dengan kriteria. Berdasarkan hasil penelitian literatur terdapat tentang factor risiko presenteeisme, pengaruh presenteeisme terhadap produktivitas, biaya akibat penurunan produktivitas. Factor risiko presenteeism tinggi pada pada laki-laki, usia<35 th, single, bercerai dan obesitas, responden dengan hipertensi, hipertigliserida,hiperkolesterolemia, kurangnya aktivitas fisik, perokok, pengguna alcohol, kurangnya intake sereal, ketidakpuasan hidup dan ketidakpuasan pekerjaan, kerusakan organ akibat SLE dan ras non kulit putih, Diabetes, kelelahan dan ketidakmampuan kerja diantara pasien rheumatoid arthritis (RA) dan ankylosing spondylitis ( AS) pada saat memulai etanercep. Presenteeism merugikan produktivitas, namun motivasi menjadi moderator penting, pengobatan elagolix pada pasien endometriosis memperbaiki gangguan produktivitas sehingga dapat mengurangi dampak negative presenteeism terhadap produksi. bahwa biaya terkait dengan kehadiran saat sakit lebih rendah daripada biaya absensi untuk mendapatkan layanan kesehatan. Kehadiran di tempat kerja yang terganggu oleh kondisi kesehatan dapat memiliki dampak negatif non-moneter pada organisasi, seperti masalah kesehatan jangka dan peningkatan tingkat stres dan kelelahan karyawan. Oleh karena itu, penelitian biaya produktivitas yang dilakukan secara longitudinal di lingkungan rumah sakit akan memberikan wawasan kepada manajer sumber daya manusia tentang dampak jangka panjang terhadap produktivitas dan kesehatan setelah pekerja menunjukkan gejala penyakit.